Bulan Separuh Diatas Kepala
malam baru sepenggal ketika mengiris sinarnya
terbelah membiaskan warna-warna cinta akrab menjelang tidur
menunjukkan diri pada semesta punya kita di sini
dari peraduan kita yang membelai rambut
membuai mimpi-mimpi tentang malam
dalam ruang-ruang kecil misteri dengan berbagai peran
taukah apa yang kulihat dalam gelap-gelap dalam ruang kecil itu?
pintu-pintu baru yang setiap saat bisa kubuka tanpa amarah
pintu-pintu yang ingin menyapamu masuk
walau hanya sinar separuhnya mengintip di kisi-kisinya
saat elok cahayanya kusimpan di mata yang terpejam
meskipun hanya itu sekarang akan kuceritakan
di atas kepala ini sebagian diri terbang mencapainya
Bulan Penuh Diatas Kepala
jelas terang di atas bujur dan lintang
bulan penuh rupa cantik tanpa satupun aral
mempersilahkan langit menggelar bintang
kuning kemerahan dan putih
menyembul di koridor mimpi yang samar
jiwamu pasti melihat meskipun mata tertidur
karena kuceritakan semua yang terjadi
tahukah yang kurasa bila bulan bergerak menjauh?
kesederhanaan dan kemanusiaan
mengertikah yang kuharap bila arakan awan tebal dan gelap?
keakraban kurindu agar kita terpuji
berpijar seperti rupa-rupa cantik di atas kepala
(daru dewanto)
malam baru sepenggal ketika mengiris sinarnya
terbelah membiaskan warna-warna cinta akrab menjelang tidur
menunjukkan diri pada semesta punya kita di sini
dari peraduan kita yang membelai rambut
membuai mimpi-mimpi tentang malam
dalam ruang-ruang kecil misteri dengan berbagai peran
taukah apa yang kulihat dalam gelap-gelap dalam ruang kecil itu?
pintu-pintu baru yang setiap saat bisa kubuka tanpa amarah
pintu-pintu yang ingin menyapamu masuk
walau hanya sinar separuhnya mengintip di kisi-kisinya
saat elok cahayanya kusimpan di mata yang terpejam
meskipun hanya itu sekarang akan kuceritakan
di atas kepala ini sebagian diri terbang mencapainya
Bulan Penuh Diatas Kepala
jelas terang di atas bujur dan lintang
bulan penuh rupa cantik tanpa satupun aral
mempersilahkan langit menggelar bintang
kuning kemerahan dan putih
menyembul di koridor mimpi yang samar
jiwamu pasti melihat meskipun mata tertidur
karena kuceritakan semua yang terjadi
tahukah yang kurasa bila bulan bergerak menjauh?
kesederhanaan dan kemanusiaan
mengertikah yang kuharap bila arakan awan tebal dan gelap?
keakraban kurindu agar kita terpuji
berpijar seperti rupa-rupa cantik di atas kepala
(daru dewanto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar