Kamis, Agustus 14, 2008

Pembohong dan Penjujur

Definisi jujur menurut saya adalah orang yang tidak berbohong, simpel saja. Tidak berbohong pada Tuhan, diri sendiri, dan orang lain. Tetapi sering kali saya temui para hipokrit, mungkin saya sendiri atau anda juga bisa mewakilinya. Saya kerap kali marah bila menyaksikan para caleg dan capres berbohong pada janji, tetapi saya pun kadang berbohong kepada diri sendiri dan orang lain. Saya bilang rejeki padahal nilep duit proyek. Saya bilang Alhamdullillah tapi rame-rame berjamaah mark-up nilai pengadaan. Benar, kita semua adalah Pembohong. Bahkan saya rasa hanya 1% dari sekian banyak manusia yang patut di sebut Penjujur di dunia. Barangkali hanya Muhammad SAW yang pasti tidak pernah berbohong. Begitulah. Saya dan banyak orang punya excuse; beliau adalah Rasul jelas tidak mungkin berbohong. Pada saat yang sama, saya pun punya argumentasi yang rasional saat berbohong; manusia biasa tidak luput dari alpa dan kesalahan. Alasan itu adalah senjata dan jimat ketika berbohong dan (apalagi) ketahuan. Tameng dan “zirah” saya saat berperang melawan pergolakan batin yang akhirnya dimenangkan oleh kebohongan. Si Penjujur di tikam, di tusuk, dan di mutilasi. Saat itulah, saya menjadi Pembohong pada diri sendiri, Tuhan, dan sekaligus orang lain. Ck…ck…ck

Di negeri dongeng, pembohong di libas oleh pencari kebenaran. Pencari kebenaran berteman karib dengan Penjujur. Tapi bisakah si Penjujur mencari kebenaran di negeri yang benar-benar negeri, sementara para Penjujur pelan-pelan habis binasa oleh komplotan Pembohong? Sementara Pembohong menghisap darah Penjujur, kebenaran telah lari menjauh oleh egoisme pribadi yang posesif. Penjujur musnah. Pembohong melibas. Ketidak-jujuran dari sudut-sudut yang terpojok semasa kita balita terbahak-bahak. Bahkan idealisme atas kebenaran di rancukan oleh para Pembohong dengan mengatakan bahwa idealisme itu salah dan reyot. Idealisme itu langkah mundur. Idealisme hanya hidup dengan Penjujur yang perlahan binasa. Lebih baik menjadi Penjujur yang inlander, meminta kompensasi atas kejujuran. Anda punya sesuatu yang bisa saya tukar dengan kejujuran saya? Penjujur ini pintar. Pembohong yang punya senjata ampuh nan dahsyat; menjual kebenaran.

Saya ini banci. Takut sama kebenaran. Gila. Pembohong. Pembohong bermartabat. Toksik. Parasit. Bunglon parasit. Penjujur yang Pembohong.

Tidak ada komentar: